PENGARUH PAPARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PONSEL TERHADAP OTAK
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Ponsel merupakan alat komunikasi yang banyak dimiliki oleh manusia. Hal ini dikarenakan keefektifan oleh ponsel itu sendiri. Dalam satu ponsel, penggunanya tidak hanya dapat berkomunikasi akan tetapi juga bisa melakukan berbagai aktivitas seperti mencari suatu informasi ataupun mendengarkan musik. Di balik kehebatan ponsel tersebut sebenarnya mengandung efek negatif berupa pancaran gelombang elektromagnetiknya yang berbahaya bagi otak, terlebih bila digunakan untuk menelepon dalam jangka waktu yang lama. Radiasi elektromagnetik yang berupa non-ionisasi ini baru akan menimbulkan efek negatif bila tubuh terpajan Specific Absorption Rate (SAR) >4 watt/kg. Saat menelepon efek yang langsung ditimbulkan berupa nyeri kepala karena adanya peningkatan tekanan darah, namun untuk waktu yang lebih lama lagi dapat menimbulkan kanker otak karena adanya penurunan produksi serotonin dan melatonin yang mana kerjanya untuk menekan timbulnya tumor. Mungkin Radiasi tidak berperan secara langsung dalam terbentuknya tumor, namun dalam studi lebih lanjut, paparan radiasi yang banyak juga dapat menaikkan malondialdehyde (MDA) serta pengurangan yang signifikan pada antioksidan seperti glutathione (GSH), superoxide dismutase (SOD), dan glutathione peroxidase (GPX). Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS) dan penurunan melatonin dalam serum sehingga terjadinya kerusakan oksidatif pada jaringan otak. Pada bagian hipokampus sendiri, didapatkan bahwa radiasi elektromagnetik dapat menghambat frekuensi pelepasan neuron pada Cornu Ammonis area 1 (CA1) hipokampus yang nantinya dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar dan memori.
Kata Kunci: otak, paparan gelombang elektromagnetik, ponsel
ABSTRACT
Cell phones are a communication tool that is widely owned by humans. This is because of the effectiveness of the cellphone itself. In one cellphone, users can not only communicate but also can do various activities such as searching for information or listening to music. Behind this cellphone, it actually contains a negative effect consisting of the emission of electromagnetic waves which are harmful to the brain, before being used to move for a long time. Electromagnetic radiation which consists of non-recent ionization will have a negative effect if the body is exposed to Specific Absorption Rate (SAR)> 4 watts / kg. When calling the effects directly caused by blood pressure, but for a longer time can cause brain cancer due to a decrease in the production of serotonin and melatonin which is
Tinjauan Pustaka
JIMKI Volume 8 No.1 | November 2019 – Februari 2020 90
needed to increase the incidence of tumors. Radiation may not directly support tumor formation, but in further studies, greater radiation exposure can also increase malondialdehyde (MDA) and also present significant antioxidants such as glutathione (GSH), superoxide dismutase (SOD), and glutathione peroxidase (GPX). This can increase Reactive Oxygen Species (ROS) and decrease melatonin in the serum thereby preventing oxidative damage to brain tissue. In the hippocampus itself, electromagnetic radiation can be obtained which can release the frequency of the release of neurons in the Cornu Ammonis area 1 (CA1) hippocampus that can be used can cause a decrease in learning ability and memory.
Keywords: brain, cellphone, electromagnetic waves' exposure
Ponsel merupakan alat komunikasi yang banyak dimiliki oleh manusia. Hal ini dikarenakan keefektifan oleh ponsel itu sendiri. Dalam satu ponsel, penggunanya tidak hanya dapat berkomunikasi akan tetapi juga bisa melakukan berbagai aktivitas seperti mencari suatu informasi ataupun mendengarkan musik. Di balik kehebatan ponsel tersebut sebenarnya mengandung efek negatif berupa pancaran gelombang elektromagnetiknya yang berbahaya bagi otak, terlebih bila digunakan untuk menelepon dalam jangka waktu yang lama. Radiasi elektromagnetik yang berupa non-ionisasi ini baru akan menimbulkan efek negatif bila tubuh terpajan Specific Absorption Rate (SAR) >4 watt/kg. Saat menelepon efek yang langsung ditimbulkan berupa nyeri kepala karena adanya peningkatan tekanan darah, namun untuk waktu yang lebih lama lagi dapat menimbulkan kanker otak karena adanya penurunan produksi serotonin dan melatonin yang mana kerjanya untuk menekan timbulnya tumor. Mungkin Radiasi tidak berperan secara langsung dalam terbentuknya tumor, namun dalam studi lebih lanjut, paparan radiasi yang banyak juga dapat menaikkan malondialdehyde (MDA) serta pengurangan yang signifikan pada antioksidan seperti glutathione (GSH), superoxide dismutase (SOD), dan glutathione peroxidase (GPX). Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS) dan penurunan melatonin dalam serum sehingga terjadinya kerusakan oksidatif pada jaringan otak. Pada bagian hipokampus sendiri, didapatkan bahwa radiasi elektromagnetik dapat menghambat frekuensi pelepasan neuron pada Cornu Ammonis area 1 (CA1) hipokampus yang nantinya dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar dan memori.
Kata Kunci: otak, paparan gelombang elektromagnetik, ponsel
ABSTRACT
Cell phones are a communication tool that is widely owned by humans. This is because of the effectiveness of the cellphone itself. In one cellphone, users can not only communicate but also can do various activities such as searching for information or listening to music. Behind this cellphone, it actually contains a negative effect consisting of the emission of electromagnetic waves which are harmful to the brain, before being used to move for a long time. Electromagnetic radiation which consists of non-recent ionization will have a negative effect if the body is exposed to Specific Absorption Rate (SAR)> 4 watts / kg. When calling the effects directly caused by blood pressure, but for a longer time can cause brain cancer due to a decrease in the production of serotonin and melatonin which is
Tinjauan Pustaka
JIMKI Volume 8 No.1 | November 2019 – Februari 2020 90
needed to increase the incidence of tumors. Radiation may not directly support tumor formation, but in further studies, greater radiation exposure can also increase malondialdehyde (MDA) and also present significant antioxidants such as glutathione (GSH), superoxide dismutase (SOD), and glutathione peroxidase (GPX). This can increase Reactive Oxygen Species (ROS) and decrease melatonin in the serum thereby preventing oxidative damage to brain tissue. In the hippocampus itself, electromagnetic radiation can be obtained which can release the frequency of the release of neurons in the Cornu Ammonis area 1 (CA1) hippocampus that can be used can cause a decrease in learning ability and memory.
Keywords: brain, cellphone, electromagnetic waves' exposure
Article Details
How to Cite
Prasetia, A. R., & Rudiyanto, W. (2020). PENGARUH PAPARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PONSEL TERHADAP OTAK. JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 8(1), 89-95. https://doi.org/10.53366/jimki.v8i1.43
Section
Article Review