KADAR KALSIFEDIOL SEBAGAI PREDIKTOR DERAJAT KEPARAHAN RETINOPATI DIABETIK PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2
Main Article Content
Abstract
Pendahuluan : Terdapat peningkatan prevalensi pasien diabetes mellitus (DM) dan morbiditasnya, termasuk retinopati diabetik. Retinopati diabetik adalah penyebab paling sering dari kasus baru kebutaan di antara orang dewasa berusia 20-74 tahun yang akan mempengaruhi produktivitas kelompok usia ini jika dibiarkan atau tidak diobati.
Tujuan : Mengevaluasi kemungkinan tingkat kalsifediol sebagai prediktor keparahan retinopati diabetik pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2.
Metode : Kami mencari di PubMed, Kemajuan Oftalmologi, Laporan Ilmiah dan Ilmu Pengetahuan Langsung menggunakan istilah “25(OH)D3 Level”, “Diabetic Retinopathy”, “Prevalence of Diabetes Mellitus”, “Type 2 Diabetes Mellitus”, dan “Predictor” dalam berbagai kombinasi dan menemukan 7 studi yang digunakan dalam ulasan ini.
Hasil : Kami menemukan 4 literatur yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara level 25 (OH) D3 sebagai prediktor untuk keparahan retinopati diabetik sementara ada 3 literatur yang menyatakan sebaliknya. Enam literatur menggunakan desain cross sectional sedangkan satu dilakukan dengan menggunakan case control. Tingkat pemotongan 25(OH)D3 pada pasien dengan masing-masing 18,9-24,3 ng/ml, 17,4-21,7 ng/ml, dan 14,7-21,1 ng/ml.
Kesimpulan : Sementara penggunaan 25(OH)D3 sebagai prediktor tingkat keparahan retinopati diabetik masih tidak meyakinkan, hubungan proporsional terbalik terlihat antara kedua variabel.