PERBANDINGAN NILAI VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PEROKOK KONVENSIONAL DENGAN PEROKOK ELEKTRIK
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Latar Belakang: VEP1 adalah volume udara yang dapat dikeluarkan dalam waktu satu detik pertama setelah inspirasi dan ekspirasi maksimal. Faktor yang dapat mempengaruhi nilai VEP1 di antaranya adalah penyakit, usia, paparan bahan iritan, jenis kelamin. Rokok adalah paparan bahan iritan yang dapat mempengaruhi nilai VEP1. Menurut World Health Organization prevalensi perokok di dunia pada tahun 2015 sebanyak 22.2% dan prevalensi di Indonesia sebanyak 33.5%. Rokok terdiri atas dua jenis yaitu rokok konvensional dan elektrik. Rokok konvensional adalah tembakau yang digunakan dengan cara dihisap sedangkan rokok elektrik adalah perangkat yang menggunakan tenaga baterai untuk menyalurkan uap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai VEP1 pada perokok konvensional dan perokok elektrik. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 81 orang, sebanyak 44 orang perokok konvensional dan 37 orang perokok elektrik yang diambil dengan consecutive sampling. Nilai VEP1 diukur pada orang yang menggunakan rokok selama ≥5 tahun. Hasil: Berdasarkan penelitian ini didapatkan adanya penurunan VEP1 pada perokok konvensional dan perokok elektrik, namun penurunan pada perokok elektrik lebih rendah dibanding perokok konvensional. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan antara perokok konvensional dan perokok elektrik (p=0,00). Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan bahwa rerata VEP1 perokok tembakau adalah 76,31±8,21% dan rerata VEP1 perokok elektrik adalah 83.94±6.95%.
Kata Kunci: Perokok elektrik, Perokok konvensional, VEP1
ABSTRACT
Background: FEV1 is the volume of air exhaled in first second after maximal level of inspiration and expiration. There are some factors which can affect FEV1 value for example obstruction, age, irritant exposure, and sex. Cigarette is an irritant substance that can influence FEV1 value. According to World Health Organization in 2015 world and Indonesian smokers’ prevalence was 22,2% and 33,5%. Cigarettes are divided into two kinds; conventional and electrical. Conventional cigarette is dried-tobacco usually rolled with a paper and commonly inhaled in the usage, while electric cigarette is a battery powered device that vaporize liquid into fumes. This research aimed to investigate the difference of FEV1’s value between conventional smoker and electric cigarette user. Method: Cross sectional study design was applied in this research. Total sample in this research was 81 participants consist of 44 conventional smokers and 37 electric cigarette users selected by using consecutive sampling method. The FEV1 value measured in people who had been smoking for at least 5 years. Result: This research found that the FEV1 value was decreased in both smokers, but the electrical cigarette user having less decreasing of FEV1 value. The statistic result was revealed the differences between conventional smoker and electric cigarette user (p=0,00). Conclusion: As the result, the average of conventional smoker’s FEV1 value is 76,31±8,21% and the average of electric cigarette user’s FEV1 value is 83.94±6.95%.
Keywords: Conventional smoker, Electric cigarette user, FEV1