ASPIRIN DOSIS RENDAH SEBAGAI USAHA PREVENTIF UNTUK IBU YANG BERISIKO TINGGI TERKENA PREEKLAMPSIA
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Pendahuluan: Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu hamil, janin, dan neonatus, terutama di negara-negara dengan pendapatan rendah dan sedang. Seorang ibu hamil dikatakan berisiko tinggi terkena preeklampsia apabila memiliki riwayat preeklampsia sebelumnya, hipertensi kronis, diabetes melitus, ataupun penyakit autoimun seperti systemic lupus erythematosus dan sindrom antifosfolipid. Komplikasi pada preeklampsia tentunya dapat meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas ibu. Aspirin dosis rendah merupakan salah satu solusi untuk mencegah preeklampsia. Pembahasan: Aspirin bekerja dengan cara menginhibisi cycloocxygenase, yaitu suatu enzim yang bertanggung jawab untuk mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin. Enzim yang berperan dalam jalur cyclooxygenase yaitu COX-1 dan COX-2 (juga disebut prostaglandin H sintase) yang memediasi produksi prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan. Aspirin dapat menginhibisi COX-1 hanya dengan dosis rendah, sedangkan untuk COX-2 membutuhkan dosis yang lebih tinggi. COX-1 memediasi produksi TXA2 (tromboksan) yang meregulasi agragasi platelet dan vasokonstriksi sehingga dapat mencegah preeklampsia. Selain itu, pada kondisi hipoksia, aspirin juga dapat menginhibisi ekspresi sFlt-1 pada trofoblas sehingga menunjukan efek proangiogenik pada obat ini. Kesimpulan: Pemberian aspirin dapat menjadi usaha preventif terhadap kejadian preeklampsia dengan dosis 75-150 mg perhari, diberikan malam hari pada ibu dengan usia gestasi 16-20 minggu diberikan sampai usia gestasi 36 minggu bagi pasien risiko tinggi preeklampsia.
Kata Kunci: aspirin, cyclooxygenase, preeklampsia, tromboksan
ABSTRACT
Introduction: Preeclampsia is one of the leading causes of death in pregnant women, fetuses, and neonates, especially in countries with low and moderate incomes. Pregnant woman with history of chronic hypertension, diabetes mellitus, or autoimmune diseases such as systemic lupus erythematosus and systemic antiphospholipids is a woman with high risk of preeclampsia. The complications that caused by preeclampsia of course can increase mother’s mortality and morbidity. Low-dose aspirin is one of the solutions for the prevention of preeclampsia. Discussion: Aspirin works by inhibiting cyclooxygenase, an enzyme that is responsible for converting arachidonic acid to prostaglandins. The enzymes involved in the cyclooxygenase pathway are COX-1 and COX-2 (also called prostaglandin H synthase) which mediate the production of prostaglandins, prostacyclin, and thromboxane. Aspirin can inhibit COX-1 only with a low dose, whereas for COX-2 requires a higher dose. COX1 mediates the production of TXA2 (thromboxane) which regulates platelet and vasoconstrictive aggression to prevent preeclampsia. Furthermore, in hypoxic conditions, aspirin can also inhibit the expression of sFlt-1 on the trophoblast, thus showing a proangiogenic effect on this drug. Conclusion: 75-150 mg per day of Aspirin can be a preventive effort for preeclampsia, given at night start from 16-20 weeks of gestation and stop until 36 weeks of gestation for patients with high risk of preeclampsia.
Keywords: aspirin, cyclooxygenase, preeclampsia, thromboxane