BIOMARKER YANG BERPOTENSI MENDETEKSI RISIKO DIABETES MELLITUS GESTASIONAL PADA MASA PRAKONSEPSI

Main Article Content

Rima Novisca Jasmadi
Intanri Kurniati

Abstract

ABSTRAK
 
Pendahuluan: Diabetes mellitus gestasional adalah gangguan intoleransi glukosa pada masa kehamilan. Diabetes mellitus gestasional merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada kehamilan, ditemukan pada 5-9% dari kehamilan. Ibu hamil yang menderita diabetes mellitus gestasional dapat meningkatkan risiko hipertensi selama kehamilan, persalinan secara cesar, dan macrosomia (berat badan bayi yang lahir lebih dari 4000 gram). Risiko jangka panjang yang dapat dialami oleh ibu hamil dengan diabetes mellitus gestasional yaitu peningkatan risiko menderita penyakit diabetes serta penyakit kardiovaskular dan pada bayi yang dilahirkan akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas, intoleransi glukosa, dan diabetes.  Pembahasan: Proses patogenik terjadinya diabetes mellitus gestasional sudah di mulai dari sebelum kehamilan. Identifikasi wanita yang berisiko tinggi mengalami diabetes mellitus gestasional akan sangat bermanfaat apabila dilakukan sebelum kehamilan agar dapat dilakukan intervensi pada saat prakonsepsi untuk mengurangi risiko terjadinya diabetes mellitus gestasional pada saat hamil nantinya. Ada beberapa jenis biomarker yang bisa digunakan untuk mendeteksi risiko diabetes mellitus gestasional, di antaranya total adiponectin, sex hormone-binding globulin (SHBG), total high-density lipoprotein (HDL), low-density lipoprotein (LDL) peak diameter dan gamma-glutamyltransferase (GGT).  Kesimpulan: Penggunaan lebih dari satu biomarker memiliki skor yang lebih tinggi dalam mengidentifikasi diabetes mellitus gestasional dibandingkan hanya dengan satu biomarker saja. Wanita yang diperiksa dengan 3 atau 4 biomarker memiliki peluang teridentifikasi diabetes mellitus gestasional 10 kali lipat lebih besar.
 
Kata kunci: Biomarker, Diabetes mellitus gestasional, Prakonsepsi
 
 
ABSTRACT
 
Introduction: Gestational diabetes mellitus is a glucose intolerance disorders during pregnancy. Gestational diabetes mellitus is the most common complication in pregnancy, found in 5-9% of pregnancies. Pregnant women that suffer gestational diabetes mellitus can increase risk of hypertension during pregnancy, caesarean delivery, and macrosomia (babies’ weight more than 4000 grams). Long-term risks that can be experienced by pregnant women with gestational diabetes mellitus are an increased risk of suffering from diabetes and cardiovascular disease and in babies born will increase the risk of obesity, glucose intolerance, and diabetes.  Discussion: The pathogenic process of gestational diabetes mellitus begins before pregnancy. Identification of women at high risk of having gestational diabetes mellitus will be very useful if done before pregnancy, that intervention can be done at the time of preconception to reduce the risk of developing gestational diabetes mellitus in future pregnancy. There are several types of biomarkers that can be used to detect the risk of gestational diabetes mellitus, including total adiponectin, sex hormone-binding globulin
Tinjauan Pustaka
 
 
 JIMKI Volume 8 No.1 | November 2019 – Februari 2020 59
 
(SHBG), total high-density lipoprotein (HDL), low-density lipoprotein (LDL) peak diameter and gamma-glutamyltransferase (GGT).  Conclusion: Use of more than one biomarker has a higher score in identifying gestational diabetes mellitus compared to just one biomarker. Women examined with 3 or 4 biomarkers had a 10-fold greater chance of being identified as gestational diabetes mellitus.
 
Keyword: Biomarkers, Gestational diabetes mellitus, Preconception
 

Article Details

How to Cite
Jasmadi, R., & Kurniati, I. (2020). BIOMARKER YANG BERPOTENSI MENDETEKSI RISIKO DIABETES MELLITUS GESTASIONAL PADA MASA PRAKONSEPSI. JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 8(1), 58-63. https://doi.org/10.53366/jimki.v8i1.38
Section
Article Review