WANITA 41 TAHUN HAMIL ATERM DENGAN CEPHALO PELVIC DISPROPORTION (CPD)

Main Article Content

Jatri Amellcia Andriani

Abstract

Pendahuluan: Disproporsi kepala panggul  merupakan keadaan yang menggambarkan ketidakseimbangan antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak bisa keluar melalui vagina. Secara global, mortalitas akibat partus macet yang disebabkan oleh CPD berjumlah 3-8%. Kejadian ini lebih sering terjadi di Asia, karena orang-orang Asia cenderung memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari orang barat


Ilustrasi Kasus : . Dalam laporan ini menyajikan kasus wanita hamil 41 tahun, G2P1A0 39+5 minggu, datang dengan keluhan kencang-kencang. Pasien merupakan rujukan rujukan dari bidan Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, Pemeriksaan pada fundus uteri didapatkan hasil setinggi 28 cm, ditemukan denyut jantung janin normal dan reguler, pemeriksaan VT dengan pembukaan 4, hodge I, batas bawah anak adalah kepala, floating. Tataksana dilakukan Sectio Caesaria.


Diskusi: Disproporsi kepala panggul yaitu suatu keadaan yang timbul karena tidak adanya keseimbangan antara panggul ibu dengan kepala janin disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar sehingga tidak dapat melewati panggul ataupun kombinasi keduanya.


Simpulan: Pasien Ny. H usia 41 tahun keadaan umum pasien baik dan janin dalam batas normal sesuai dengan usia kehamilannya. Pada pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Pasien didiagnosis G2P1A0 Hamil 39+5 minggu. Terminasi dilakukan Sectio saecaria bayi berjenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 3050gr, panjang badan lahir 47cm, Lingkar kepala 35cm, Lingkar dada 31 cm. Terdapat testis (+), penis (+), anus (+), cacat (-).

Article Details

How to Cite
Andriani, J. (2024). WANITA 41 TAHUN HAMIL ATERM DENGAN CEPHALO PELVIC DISPROPORTION (CPD). JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 10(2), 77-81. https://doi.org/10.53366/jimki.v10i2.569
Section
Case Report

References

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL. William Obstetrics 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education; 2014.
2. Toh-Adam R, Srisupundit K, Tongsong. Short stature as an independent risk factor for cephalopelvic disproportion in a country of relatively small-sized mothers. Arch Gynecol Obstet. 2012;285(6):1513–1516
3. Gleason RL, Yigeremu M, Debebe T, Teklu S, Zewdeneh D, et al. A safe, low-cost, easy-to-use 3D camera platform to assess risk of obstructed labor due to cephalopelvic disproportion. PLOS ONE.2018;13(9):e0203865.https://doi.org/10.1371/journal.pone.0203865
4. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010.
5. Nicholson JM, Kellar LC. The active management of impending cephalopelvic disproportion in nulliparous women at term: a case series. J Pregnancy. 2010; 70(8):615-2
6. Gleason RL, Yigeremu M, Debebe T, Teklu S, Zewdeneh D, et al. A safe, low-cost, easy-to-use 3D camera platform to assess risk of obstructed labor due to cephalopelvic disproportion. PLOS ONE. 2018;13(9):e0203865. https://doi.org/10.1371/journal. pone.0203865
7. Maharaj D. Assessing cephalopelvic disproportion: back to the basics. Obstetrical & Gynecological Survey. 2010;65(6):387-395. doi:10.1097/ogx.0b013e3181ecdf0c
8. Supriyatiningsih. 2014. Pengetahuan Obstetri dan Ginekologi untuk Pendidikan Profesi Dokter di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Buku Bunga Rampai