Penyakit Arteri Perifer Sebagai Faktor Prognosis Penyakit Arteri Perifer

Main Article Content

Atika Atika
Fahmi Rusnanta
Ranti Pratiwi
Rodry Mikhael
Sarah Salim S. Alatas

Abstract

Patofisiologi utama penyakit arteri perifer (PAD) disebabkan oleh aterosklerosis. Pembentukan aterosklerosis di arteri koroner meningkat pada pasien dengan riwayat PAD. Salah satu cara menegakkan diagnosis PAD adalah melalui mengukuran ankle-brachial index (ABI). Laporan ini menggunakan 4 database yaitu PubMed, ProQuest, Cinahl-Ovid, dan Cochrane Library dalam pencarian literatur. Setelah dilakukan seleksi melalui skrining judul dan abstrak, diperoleh 6 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil akhir pencarian menghasilkan 1 artikel terpilih yang paling relevan. Artikel yang terpilih dilanjutkan dengan telaah kritis mencakup validity, importance dan applicability. Studi tersebut menyatakan bahwa risiko terjadinya insidens penyakit kardiovaskular (CVD) pada ABI rendah (ABI<0,9) adalah 2,30 kali (95%CI: 1,76-3,00. p<0,001) dari ABI normal. Besar risiko tersebut juga tidak jauh berbeda terhadap kejadian penyakit arteri koroner (CAD) pada pasien dengan riwayat PAD yaitu sebesar 1,87 kali (p=0,001) dari orang dengan ABI normal. Disimpulkan bahwa risiko terjadinya CAD pada pasien dengan PAD mencapai hingga 1,87 kali lipat. Kondisi tersebut dapat menjadi dasar dalam memodifikasi faktor risiko pada pasien dengan PAD. 

Article Details

How to Cite
Atika, A., Rusnanta, F., Pratiwi, R., Mikhael, R., & Alatas, S. (2020). Penyakit Arteri Perifer Sebagai Faktor Prognosis Penyakit Arteri Perifer. JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 1(1), 51-55. Retrieved from https://bapin-ismki.e-journal.id/jimki/article/view/8
Section
Case Report